Inovasi Rompi Anti Peluru Untuk Militer dengan bahan Cair
Diposting oleh
olahraga
di
05.31
Ditulis oleh Astria Hindratmo (2509 205 201), Mahasiswa Pascasarjana Teknik Industri, ITS
Dalam
dunia militer, peralatan untuk pertahanan tubuh sangatlah penting untuk
melindungi tubuh dari cidera dari serangan musuh. Salah satu peralatan
militer yang dugunakan untuk pertahanan tubuh yaitu rompi anti peluru
untuk melindungi cidera akibat terkena peluru. Cara kerja dari rompi
anti peluru yaitu menghentikan laju peluru. Dimana, peluru dihentikan
sebelum berpenetrasi kedalam tubuh dan ketika rompi menahan penetrasi
peluru, dorongan dari peluru tersebut direduksi dengan menyebarkan
momentumnya keseluruh tubuh seperti terlihat pada gambar 1. Akan tetapi,
pemakai rompi anti peluru pada umumnya tetap akan merasakan energi
kinetik dari peluru yang seringkali terkonsentrasi pada satu titik
didaerah tembakan yang disebabkan peluru memiliki kecepatan yang tinggi,
maka hal tersebut mengakibatkan seorang pemakai rompi tersebut
mengalami luka dalam yang cukup serius seperti memar, tulang rusuk retak
bahkan rusak organ internal tubuh hingga mengakibatkan kematian (Drury,
2011).
Rompi anti peluru pada umumnya terbuat dari serat yang dikembangkan Amerika melalui DuPont yang dikenal dengan nama dagang Kevlar, Twaron. Kevlar merupakan serat aromatic polyamides atau aramid yang memiliki struktur yang kuat, kenyal, bersifat meredam (vibration damping), tahan lautan asam dan basa serta tahan panas hingga 3700C sehingga tidak mudah terbakar (Gustami, 2011).
Kemampuan rompi anti peluru dalam menahan laju peluru tergantung pada
berapa lapis serat yang digunakan sehingga dengan banyaknya lapisan
menambah beban beratnya. Maka dari itu, diperlukan suatu standar berat
rompi anti peluru yang disesuaikan berdasarkan berapa ukuran (caliber
peluru), jenis sejata hingga kecepatan peluru yang ditembakkan. Pada
umumnya beberapa negara menggunakan standar rompi anti peluru yang
ditentukan oleh National Institute of Justice (NIJ) Amerika dan
standar tersebut telah ikuti oleh beberapa negara termasuk Cina, Korea
maupun Indonesia. NIJ membagi level dari level I hingga level IV.
Misalnya senjata menembakkan peluru dengan ukuran 0,40 caliber 180gr FMJ
dengan kecepatan 1055 ft/s, dapat ditahan dengan menggunakan rompi anti
peluru dengan level IIA dengan berat maksimum 3,2 kg. Adapun informasi
lengkap mengenai bobot rompi anti peluru tiap level yang didasarkan
pada jenis sejata, ukuran dan kecepatan peluru sesuai dengan standar NIJ
dapat dilihat pada gambar tabel 3 dan 4, menurut Zubaidi dkk. (2009)
dan Gustami (2011).
Walaupun telah ditentukan berat rompi berdasrkan level, pada umumnya
rompi anti peluru yang sering digunakan oleh militer memiliki lapisan
hingga 32 lapisan dengan bobot mencapai hingga 10 kg dengan tebal per
satu lapisan kurang dari 1 mm (Material Kevlar, 2012). Hal tersebut
untuk mengantisipasi menahan peluru dari serangan musuh saat perang
dengan senjata yang mampu menembakkan peluru dengan kecepatan yang
mencapai ataupun melebihi standar level IV. Jadi, seorang pasukan
militer dalam kegiatanya seringkali membawa beban peralatan yang cukup
berat mulai dari rompi anti peluru hingga peralatan lainnya. Jika
seseorang terlalu sering membawa beban berat pada tubuh, akan
mengakibatkan beberapa cidera yang mungkin dialami seperti cidera pada
bagian tubuh seperti sakit pada punggung, tulang belakang, sakit pada
bahu dll. Selain itu juga, beban berat yang di pakai bagi seorang
militer dapat mengurangi kecepatan dalam bergerak atau mengurangi
manuver dalam bergerak. Maka dari itu, beberapa negara mencoba melakukan
suatu inovasi terhadap beberapa peralatan militer sehingga dapat
digunakan dengan nyaman. Untuk itu beberapa perusahaan militer didunia
berusaha mengembangkan peralatan militer, salah satunya yaitu perusahaan
perlatan militer BAE system di Filton-Bristol negara Inggris. Seperti dilansir media surat kabar daily mail yang dimuat pada 14 Januari 2011, bahwa ilmuwan Inggris yang tergabung dalam tim peneliti di BAE system
menciptakan rompi/baju perang anti peluru yang mengandung cairan yang
masih dirahasiakan, dimana mampu menyerap kekuatan tembakan atau pecahan
peluru dengan penebalan dan mengeras saat peluru mengenai rompi/baju
anti peluru tersebut (Drury, 2011).
Formula atau komponen dari baju anti peluru cair yang telah dipamerkan
pada konfederasi pertahanan di London tersebut, dimana peneliti
menggabungkan suatu cairan khusus berbentuk seperti custard (
puding) dengan serat Kevlar 10 lembar (Drury, 2011). Akan tetapi, dari
beberapa sumber untuk spesifikasi dari rompi/baju anti peluru yang
sebenarnya diciptakan untuk membantu menyelamatkan nyawa tentara Inggris
dari tentara Taliban di Afganistan ini , tidak begitu dijelaskan
spesifikasi data mulai dari ukuran ketebalan, jumlah beratnya hingga
jenis cairan apa yang digunakan pada saat dipamerankan di konfederasi
pertahanan. Hal tersebut dikarenakan akan dikembangkan lebih lanjut oleh
pihak BAE system. Hanya saja seperti yang dilansir oleh daily mail,
menjelaskan bahwa rompi tersebut lebih ringan dan fleksibel serta
memberikan perlindungan yang lebih besar untuk prajurit di medan perang.
Para Ilmuwan Inggris tersebut telah menguji apakah formula yang telah
ditemukan tersebut lebih baik dari pada rompi atau baju perang yang
sebelumnya yang hanya
berbahan Kevlar. Pengujian dilakukan dengan menembakkan peluru dari
pistol kaliber 9 milimeter pada 2 obyek sasaran yaitu rompi anti peluru
yang hanya berbahan Kevlar sebanyak 31 lapisan dan rompi/baju perang
anti peluru hasil penemuan dengan komposisi 10 lembar Kevlar yang
dikombinasi dengan cairan khusus seperti terlihat pada gambar 5.
Ternyata hasilnya saat peluru mengenai rompi/baju anti peluru hasil
penemuan peneliti, dampaknya disebarkan keseluruh bagian rompi dan
cairan dalam rompi mengeras, hal tersebut akan mengurangi kemungkinan
tentara yang terluka atau terbunuh oleh kekuatan peluru karena tidak
terkonsentrasi di satu area kecil. Akan tetapi, untuk obyek rompi anti
peluru biasa yang hanya menggunakan 31 lapisan Kevlar mengakibatkan efek
samping memar pada bagian tubuh. Dari hasil temuan yang telah di uji,
BAE system juga akan mengembangkan rompi atau baju perang anti
peluru yang canggih tersebut untuk dapat menahan kekuatan senjata yang
lebih berat termasuk menahan senjata AK 47 yang digunakan oleh tentara
Taliban (Andri, 2011) dan (NC, 2011).
Alasan akan kembangkan lebih lanjut rompi/ baju anti peluru berbahan
cair tersebut dikeranakan memiliki beberapa keuggulan bila dibandingkan
dengan rompi/baju anti peluru yang biasa diantaranya :
- Memiliki kekuatan 5 kali dari baja, dimana saat peluru mengenai sasaran pada rompi mengakibatkan mengeras atau menjadi solid sehingga memberikan keamanan yang lebih besar kepada pengguna http://tp32677123.livejournal.com/13573.html.
- Lebih ringan setengah dari berat rompi/baju anti peluru biasa dan fleksibel bila dibandingkan dengan rompi anti peluru yang biasa. Hal tersebut dapat mengurangi beban, mempermudah prajurit dalam bergrak atau bermanuver dan juga nyaman untuk digunakan di daerah yang suhunya 50 derajat celcius seperti di Afganistan (Drury, 2011) dan (NC, 2011).
- Ketika rompi/baju anti peluru cair tertembak peluru, maka dampaknya akan tersebar secara luas di area rompi. Hal tersebut dapat mengurangi kemugkinan cedera seperti memar pada tubuh saat terkena tembakan (NC, 2011).
info menarik
BalasHapusCara membuat Mr P kuat dan tahan lama secara alami https://www.youtube.com/watch?v=jfnlH89XuTA&t=61s
BalasHapus