Inovasi Rompi Anti Peluru Untuk Militer dengan bahan Cair

Ditulis oleh Astria Hindratmo (2509 205 201), Mahasiswa Pascasarjana Teknik Industri, ITS 
        Dalam dunia militer, peralatan untuk pertahanan tubuh sangatlah penting untuk melindungi tubuh dari cidera dari serangan musuh. Salah satu peralatan militer yang dugunakan untuk pertahanan tubuh yaitu rompi anti peluru untuk melindungi cidera akibat terkena peluru. Cara kerja dari rompi anti peluru yaitu menghentikan laju peluru. Dimana, peluru dihentikan sebelum berpenetrasi kedalam tubuh dan ketika rompi menahan penetrasi peluru, dorongan dari peluru tersebut direduksi dengan menyebarkan momentumnya keseluruh tubuh seperti terlihat pada gambar 1. Akan tetapi, pemakai rompi anti peluru pada umumnya tetap akan merasakan energi kinetik dari peluru yang seringkali terkonsentrasi pada satu titik didaerah tembakan yang disebabkan peluru memiliki kecepatan yang tinggi, maka hal tersebut mengakibatkan seorang pemakai rompi tersebut mengalami luka dalam yang cukup serius seperti memar, tulang rusuk retak bahkan rusak organ internal tubuh hingga mengakibatkan kematian (Drury, 2011).
          Rompi anti peluru pada umumnya terbuat   dari   serat yang dikembangkan Amerika melalui DuPont yang dikenal dengan nama dagang  Kevlar,  Twaron. Kevlar merupakan  serat aromatic polyamides  atau  aramid  yang memiliki struktur yang kuat, kenyal, bersifat meredam (vibration damping), tahan lautan asam dan basa serta tahan panas hingga 3700C sehingga tidak mudah terbakar (Gustami, 2011). 
           Kemampuan rompi anti peluru dalam menahan laju peluru tergantung pada berapa lapis serat yang digunakan sehingga dengan banyaknya lapisan menambah beban beratnya. Maka dari itu, diperlukan suatu standar berat rompi anti peluru yang disesuaikan berdasarkan berapa ukuran (caliber peluru), jenis sejata hingga kecepatan peluru yang ditembakkan. Pada umumnya beberapa negara menggunakan standar rompi anti peluru yang ditentukan oleh National Institute of Justice (NIJ) Amerika dan standar tersebut telah ikuti oleh beberapa negara termasuk Cina, Korea maupun Indonesia. NIJ membagi level dari level I hingga level IV. Misalnya senjata menembakkan peluru dengan ukuran 0,40 caliber 180gr FMJ dengan kecepatan 1055 ft/s, dapat ditahan dengan menggunakan rompi anti peluru dengan level IIA dengan berat maksimum 3,2 kg. Adapun informasi lengkap mengenai bobot rompi anti peluru tiap level  yang didasarkan pada jenis sejata, ukuran dan kecepatan peluru sesuai dengan standar NIJ dapat dilihat pada gambar tabel 3 dan 4,  menurut Zubaidi dkk. (2009) dan Gustami (2011).     
         
               Walaupun telah ditentukan berat rompi berdasrkan level, pada umumnya rompi anti peluru yang sering digunakan oleh militer memiliki lapisan hingga 32 lapisan dengan bobot mencapai hingga 10 kg dengan tebal per satu lapisan kurang dari 1 mm (Material Kevlar, 2012). Hal tersebut untuk mengantisipasi menahan peluru dari serangan musuh saat perang dengan senjata yang mampu menembakkan peluru dengan kecepatan yang mencapai ataupun melebihi standar level IV.  Jadi, seorang pasukan militer dalam kegiatanya seringkali membawa beban peralatan yang cukup berat mulai dari rompi anti peluru hingga peralatan lainnya. Jika seseorang terlalu sering membawa beban berat pada tubuh, akan mengakibatkan beberapa cidera yang mungkin dialami seperti cidera pada bagian tubuh seperti sakit pada punggung, tulang belakang, sakit pada bahu dll. Selain itu juga, beban berat yang di pakai bagi seorang militer dapat mengurangi kecepatan dalam bergerak atau mengurangi manuver dalam bergerak. Maka dari itu, beberapa negara mencoba melakukan suatu inovasi terhadap beberapa peralatan militer sehingga dapat digunakan dengan nyaman. Untuk itu beberapa perusahaan militer didunia berusaha mengembangkan peralatan militer, salah satunya yaitu perusahaan perlatan militer BAE system di Filton-Bristol negara Inggris.  Seperti dilansir media surat kabar daily mail yang dimuat pada 14 Januari 2011, bahwa ilmuwan Inggris yang tergabung dalam tim peneliti di BAE system menciptakan rompi/baju perang anti peluru yang mengandung cairan yang masih dirahasiakan, dimana mampu menyerap kekuatan tembakan atau pecahan peluru dengan penebalan dan mengeras saat peluru mengenai rompi/baju anti peluru tersebut (Drury, 2011). 
      Formula atau komponen dari baju anti peluru cair yang telah dipamerkan pada konfederasi pertahanan di London tersebut, dimana peneliti menggabungkan suatu cairan khusus berbentuk seperti custard ( puding) dengan serat Kevlar 10 lembar (Drury, 2011). Akan tetapi, dari beberapa sumber untuk spesifikasi dari rompi/baju anti peluru yang sebenarnya diciptakan untuk membantu menyelamatkan nyawa tentara Inggris dari tentara Taliban di Afganistan ini , tidak begitu dijelaskan spesifikasi data mulai dari ukuran ketebalan, jumlah beratnya hingga jenis cairan apa yang digunakan pada saat dipamerankan di konfederasi pertahanan. Hal tersebut dikarenakan akan dikembangkan lebih lanjut oleh pihak BAE system. Hanya saja seperti yang dilansir oleh daily mail, menjelaskan bahwa rompi tersebut lebih ringan dan fleksibel serta memberikan perlindungan yang lebih besar untuk prajurit di medan perang.   
             Para Ilmuwan Inggris tersebut telah menguji apakah formula yang telah ditemukan tersebut lebih baik dari pada rompi atau baju perang yang sebelumnya yang hanya berbahan Kevlar. Pengujian dilakukan dengan menembakkan peluru dari pistol kaliber 9 milimeter pada 2 obyek sasaran yaitu rompi anti peluru yang hanya berbahan Kevlar sebanyak 31 lapisan dan rompi/baju perang anti peluru hasil penemuan dengan komposisi 10 lembar Kevlar yang dikombinasi dengan cairan khusus seperti terlihat pada gambar 5. Ternyata hasilnya saat peluru mengenai rompi/baju anti peluru hasil penemuan peneliti, dampaknya disebarkan keseluruh bagian rompi dan cairan dalam rompi mengeras, hal tersebut akan mengurangi kemungkinan tentara yang terluka atau terbunuh oleh kekuatan peluru karena tidak terkonsentrasi di satu area kecil. Akan tetapi, untuk obyek rompi anti peluru biasa yang hanya menggunakan 31 lapisan Kevlar mengakibatkan efek samping memar pada bagian tubuh. Dari hasil temuan yang telah di uji, BAE system juga akan mengembangkan rompi atau baju perang anti peluru yang canggih tersebut untuk dapat menahan kekuatan senjata yang lebih berat termasuk menahan senjata AK 47 yang digunakan oleh tentara Taliban (Andri, 2011) dan (NC, 2011). 
           Alasan akan kembangkan lebih lanjut rompi/ baju anti peluru berbahan cair tersebut dikeranakan memiliki beberapa keuggulan bila dibandingkan dengan rompi/baju anti peluru yang biasa  diantaranya :
  1. Memiliki kekuatan 5 kali dari baja, dimana saat peluru mengenai sasaran pada rompi mengakibatkan mengeras atau menjadi solid sehingga memberikan keamanan yang lebih besar kepada pengguna http://tp32677123.livejournal.com/13573.html.
  2. Lebih ringan setengah dari berat rompi/baju anti peluru biasa dan fleksibel bila dibandingkan dengan rompi anti peluru yang biasa. Hal tersebut dapat mengurangi beban, mempermudah prajurit dalam bergrak atau bermanuver dan juga nyaman untuk digunakan di daerah yang suhunya 50 derajat celcius seperti di Afganistan  (Drury, 2011) dan (NC, 2011).
  3. Ketika rompi/baju anti peluru cair tertembak peluru, maka dampaknya akan tersebar secara luas di area rompi. Hal tersebut dapat mengurangi kemugkinan cedera seperti memar pada tubuh saat terkena tembakan (NC, 2011). 

2 komentar:

  1. Cara membuat Mr P kuat dan tahan lama secara alami https://www.youtube.com/watch?v=jfnlH89XuTA&t=61s

    BalasHapus